Selasa, 19 Mei 2015

Arsip Tugas


MAKALAH
ASPEK PEMBENTUKAN MOTIVASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Psikologi Kesehatan
Dosen Pengampu: Sri Nyumirah
Disusun oleh Kelompok:
1.      Asih Hudayati             ( 201202313 )
2.      Imarotul Husna            ( 201202314 )
3.      Lina Ninda Sari           ( 201202310 )
4.      Noor Said                    ( 201202319 )
5.      Putri Rahmawati          ( 201202321 )


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek Pemebentukan Motivasi”.
Dengan terselesaikanya makalah ini, tentu tak luput dari berbagai pihak yang berpartisipasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dibawah ini:
1.      dr. Parno Widjojo, A.F., Sp.F.K., (K). selaku ketua Stikes Cendekia Utama Kudus.
2.      Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat Stikes Cendekia Utama Kudus, Eko Prasetyo,S.K.M, M.Kes.
3.      Sri Nyumirah selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing kami dalam membuat makalah ini, sehingga kami dapat merampungkan makalah ini.
4.      Orang tua kami tercinta, yang senantiasa mendukung dan mendoakan kebehasilan kami.
5.      Teman-teman PSKM Reg 3 yang membantu memberikan informasi relevan, sehingga kendala dalam kajian materi kami dapat terselesaikan.
6.      Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu di sini, kami ucapkan terima kasih.

Makalah ini dapat dikatakan belum sempurna, untuk itu kami dengan senang hati bersedia menerima kritik maupan saran dari Pembaca. Akan tetapi, terlepas dari ketidaksempunaan tersebut, kami harapkan karya ini dapat memberikan manfaat dan informasi bagi para Pembaca.

Kudus,  November 2013

                                                                                                                          Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................            i
KATA PENGANTAR................................................................................           ii
DAFTAR ISI...............................................................................................          iii
BAB I   PENDAHULUAN       
A.    Latar Belakang Msalah............................................................           1 
B.     Rumusan Masalah....................................................................           2
C.     Tujuan Penelitian.....................................................................           2  
D.    Manfaat Penelitian...................................................................           2
BAB II PEMBAHASAN













BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut manusia untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia menjadi syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan dari suatu negara, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu faktor dari dalam diri setiap individu dalam berhasil atau tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar adalah adanya motif dan motivasi belajar yang dimiliki individu tersebut.
            Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke  arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
            Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.
            Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
            Dengan demikian jika sebuah  motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.



B.       Rumusan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas menimbulkan permasalahan sebagai berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
b.       Apa saja macam - macam teori motivasi ?
c.       Apa saja yang merupakan factor pembentukan motivasi ?

C.       Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui apa itu motivasi.
2.        Untuk mengetahui macam-macam teori motivasi.
3.        Untuk mengetahui factor apa saja yang berpengaruh pada pembentukan motivasi.

D.       Manfaat
Manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.        Penulis dan pembaca dapat mengetahui apa itu motivasi.
2.        Menambah pengetahuan tentang macam-macam teori motivasi.
3.        Untuk memberi informasi mengenai factor yang berpengaruh pada pembentukan motivasi.













BAB II
PEMBAHASAN
A.       MOTIVASI
         Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.
           Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.

Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut:
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
2. Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

B.       MACAM-MACAM TEORI MOTIVASI
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
a)      TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Dibicarakan tentang faktor-faktor yang ada didalam diri individu yang menyebabkan mereka melakukan tindakan tertentu. Ingin diketahui mengapa seseorang melakukan suatu tindakan. Kebutuhan apa saja yang ingin mereka penuhi? Maslow, McGregor, Atkimson, dan Mc Clelland masuk dalam kelompok ini.
Self Actualization
Needs

n
Esteem Needs
Social Needs
Safety Needs
Physiological Needs
 











Menurut ahli psikologi Abraham Maslow dalam Solihin (2008), jenjang kebutuhan manusia dari tingkat bawah ketingkat yang lebih tinggi adalah:
a.       Kebutuhan fisik: yang mencakup kebutuhan-kebutuhan dasar untuk bertahan hidup seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, kebutuhan seksual dll
b.       Kebutuhan keamanan: merupakan kebutuhan untuk memperoleh rasa aman atau terlindungi dari bentuk bahaya, ancaman, dan kekerasan baik kekerasan fisik maupun secara mental;
c.       Kebutuhan sosial: merupakan kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk diterima oleh lingkungannya. Termasuk dalam kelompok kebutuhan ini misalnya kebutuhan untuk mencintai dan dicintai dan kebutuhan untuk mengembangkan persahabatan;
d.       Kebutuhan akan pujian: merupakan kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk memperoleh penghargaan dan pengakuan dari pihak lain. Termasuk dalam kategori kebutuhan ini misalnya kebutuhan akan otonomi, status dan perhatian;
e.       Kebutuhan aktualisasi diri: merupakan kebutuhan yang dimiliki oleh diri sendiri dan bukan hanya mewujudkan diri seperti yang diinginkan orang lain (tuntutan orang tua, teman, tokoh panutan, dan lain-lain).
Dalam konsepsi Maslow, kebutuhan baru akan menjadi motivator dominan yang akan menjadi drive (dorongan) bagi seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan kebutuhan lama yang sudah terpenuhi tidak lagi menjadi motivator utama bagi tindakan seseorang.
b)     TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
c)      TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.       karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.      karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.       Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
  1. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
  2. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
  3. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
  4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

d)     TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
·         Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
·         Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan  suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu)
·         Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

e)      ACHIEVEMENT  THEORY (1961)
            Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
·         Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
·         Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
·         Need for Power (dorongan untuk mengatur)


f)       CLAYTON ALDERFER ERG
 Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi. 
C.       FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MOTIVASI
Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
a.      Faktor Internal
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada factor yang mendorong untuk melakukan sesuatu.
faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
  1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
  2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
  3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
  4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
  5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
b.      Faktor Eksternal
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
  1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;
  2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
  3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
  4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.
Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.







BAB III
PENUTUP

A.       Simpulan
            Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
            Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang berbagai kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku.
            Suatu perbuatan atau keinginan yang disadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsi sebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasi sebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan.

B.       Saran
              Motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencapai suatu keberhasilan atau cita-cita. Baik  dalam bentuk motivasi instrinsik ataupun ekstrinsik. Kedua factor tersebut sangat berpengaruh dalam motivasi dalam diri kita. Untuk itu, perlu adanya penanaman rasa motivasi dalam diri kita sendiri, seperti memupuk rasa percaya diri, selalu positive thinking, menjalankan suatu pekerjaan dengan ikhlas, dan berbagai hal lainnya.
              Tetapi, factor dari luar juga perlu diperhatikan, seperti lingkungan sekitar, kebiasaan orang-orang disekitar kita, tentu tanpa disadari akan mempengaruhi pola pikir kita sehingga motivasi pun akan berpengaruh, bahkan jika motivasi dalam diri kita tidak tertanam dengan kuat, lama kelamaan bisa jadi kendor.  Untuk itu, penanaman motivasi harus dengan adanya kerjasama antara diri sendiri dengan pihak-pihak lain, seperti keluarga, teman, saudara, tetangga, dll.
              Dan  ketika kita gagal dan merasa berada dititik paling bawah. Bersegeralah untuk bangun, jangan terlalu lama menyesali keterpurukan. Bangkitkanlah lagi jiwa optimisme untuk segera memulai lagi, langkah untuk mengejar cita-citamu. Jangan mudah menyerah, dengarkan support dari keluarga atau teman-teman sekitarmu, jika perlu carilah seorang motivator untuk menjadi mentor dalam memulihkan mentalmu, dan lagi lebih dekatkan diri kepada-NYA. Ingatlah bahwa kegagalan itu, adalah suatu keberhasialan yang tertunda, dan jangan jadikan cobaan-cobaan itu sebagai tembok penghalang, majulah terus, jangan takut, ataupun pantang menyerah, niscaya tembok penghalang itu, akan menjadi jembatan yang akan membawamu pada jalan keberhasilan.













DAFTAR PUSTAKA
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia